Ensklopedia Islam

Friday, January 30, 2009

I K H L A S

I K H L A S
Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqqarub kepada Allah 'Azza wajala, dari hal-hal yang mengotorinya. Arti lainnya; menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan dalam segala benmtuk ketaatan. Atau; mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkosentarsi kepada Al-Kholiq.


Ikhlas adalah syarat diterimanya amal shalih yanmg dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasullullah SAW. Allah 'Azza wajala telah memerintahkan kita untuk itu dalam firmanNya :


وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ


Artinya : Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien ( Agama ) kepadaNya, lagi bersikap lurus. ( Al Bayinnah : 5 )


Abu Umamah meriwayatkan, seseorang telah menemui Rasullullah SAW, dan bertanya, " Bagaimana pendapat mu seseorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? Apakah ia mendapatkan pahala?"


Rasullullah SAW menjawab, " Ia tidak mendapatkan apa-apa". Orang tadi mengulangi pertanyaannya tiga kali, dan Rasullullah SAW pun tetap menjawab, "Ia tidak mendapatkan apa-apa". Lalu beliau bersabda,


" Sesungguhnya Allah 'Azza wa jala tidak menerima suatu amal , kecualijika dikerjakan murni karenaNya dan mengharap wajahNya".


Seorang hamba hanya akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan. Allah 'Azza wa jala berfirman, mengungkapkan pernyataan Iblis,


إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ


Artinya : kecuali hamba-hambaMu yang selalu ikhlas ( Shad : 83 )


Apabila suatu amal telah tercampuri oleh harapan-harapan duniawi- yang disenangi oleh diri dan hati manusia-sedikit ataupun banyak, maka, sungguh, kejernihan amal itu telah tercemari. Hilang pulalah keikhlasan.

Ikhlas adalah membersihkan hati darisegala kotoran-sedikit ataupun banya -sehingga tujuan dari taqqarub benar-benar murni karena Allah SWT, bukan yang lain. Hal inihanya akan datang dari seseorang yang mencintai Allah 'Azza Wa jala dan menggantungkan seluruh harapannya di akhirat. Tidak tersisa tempat dihatinya untuk mencintai dunia.


Sumber : TAzkiyatun Nafs ( Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salafushshalih )
karya Ibnu Rajab Al-Hambali
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah
karya

Labels:

posted by Admin at Friday, January 30, 2009

1 Comments:

assalamualaikum... tausiyah yang bagus untuk menambah ilmu saya... terima kasih ya...

kunjungi juga blog saya di http://cool-moslem-inside.blogspot.com/

wassalamualaikum..

February 16, 2009 at 5:23 PM  

Post a Comment

<< Home